Episode II : Nuansa Backround
Masih dalam nuansa, kita akan masuk ke alam ke dua yaitu background. So, kalau berbicara tentang background pastinya tergantung dari suka atau tidak suka. Tul ga? tapi kalau dalam blogazine itu menurut gua bukan suka atau tidak suka melainkan cocok atau tidak cocok. Seperti ini ungkapan dari pembaca. Wah, ga cocok nih bang warnanya dengan side bar.
Nah, kalu dalam blogazine gua ga pernah pedulikan itu, yang gua perhatikan adalah cocok ga dengan pembahasan artikel?
Yaps, kembali lagi kepada ungkapan..gua ambil contoh sederhana yaitu: biasanya seorang lelaki akan mengungkapkan cintanya kepada seorang wanita, dan caranya itu bermacam-macam ada yang memberikan bunga sebagai bentuk ungkapan cintanya.
Kalu gua sih cium aja langsung..hehehe..weh, bener sob…bagi kaum lelaki loe bisa buktiin. Coba aja loe cium bibirnya, nanti loe bisa ngerasain tuh cewe bener suka ga sama loe. Walaupun akhirnya loe di gampar, di tabok, di tonjok, di tendang. Namun setidaknya loe bisa ngerasain. wkwkwkw..masih nyambung. Itu ungkapan sama halnya dengan blogazine. Oke, balik lagi ke background.
Dalam desain blogazine backround akan menjadi hal yang sangat penting bisa dengan gambar atau hanya bisa dengan CSS. Antara perpaduan warna dan teks juga harus di sesuaikan, seperti artikel ini sebenarnya klo gua liat ga cocok teks putih di atas hitam. Putihnya harus lebih buram, begitu pun teks hitam di atas putih, hitamnya sedikit lebih buram. Yang pekat kalu dalam kode CSS adalah #000 itu warna yang pekat.
Nuansa hitam itu tergantung dari pembahasan artikel, misal loe mau bahas cerita misteri, musik cadas, konspirasi, opini yang keras. Tapi kalu loe mau buat koran sepertinya ga cocok tuh warna hitam.
Episode III : Yang penting kebaca
Seindah apapun desain post kalu ga kebaca percuma, yaps seperti episode ini. Kaga kebaca tul? loe salah bro bukan kaga kebaca tapi kurang nyaman di baca.
Sekian dan terima kasih, semoga dapat di petik makna dari artikel ini.
Keep on blogazine